Jeda | ink on canvas 200 x 110 cm | 2015
Gula adalah salah satu dari 9 kebutuhan pokok rakyat yang harus dipenuhi dan kini tenggelam dalam problem yang rumit. Indonesia pernah mandiri dan jaya dalam produksi gula pada tahun 1930 bahkan sanggup mengekspor gula ke berbagai belahan dunia.
Kini itu hanya kenangan karena permasalahan yang membelit sejak dari sektor perkebunan yang tanahnya telah terdegradasi yaitu penyusutan lahan selain pengembangan bibit berkualitas yang minim.
Dari segi pengolahan tebu, mayoritas pabrik pabrik masih menggunakan mesin tua peninggalan Belanda dan semakin sedikit pabrik yang layak untuk beroperasi. Ini saya lihat sendiri bagaimana memprihatinannya fasilitas mesin di pabrik Gula Rendeng, teronggok mesin mesin yang sebagian telah menjadi besi tua dengan masih terdapat ceceran ampas tebu di tubuhnya.
Kemandirian dalam bentuk swasembada gula adalah tantangan besar karena pertumbuhan penduduk yang pesat sehingga kebutuhan gula menjadi semakin besar. Impor adalah langkah yang kemudian diambil demi menjaga kestabilan pasokan sehingga cita cita tentang kemandirian menjadi makin jauh dari kenyataan.
Kini itu hanya kenangan karena permasalahan yang membelit sejak dari sektor perkebunan yang tanahnya telah terdegradasi yaitu penyusutan lahan selain pengembangan bibit berkualitas yang minim.
Dari segi pengolahan tebu, mayoritas pabrik pabrik masih menggunakan mesin tua peninggalan Belanda dan semakin sedikit pabrik yang layak untuk beroperasi. Ini saya lihat sendiri bagaimana memprihatinannya fasilitas mesin di pabrik Gula Rendeng, teronggok mesin mesin yang sebagian telah menjadi besi tua dengan masih terdapat ceceran ampas tebu di tubuhnya.
Kemandirian dalam bentuk swasembada gula adalah tantangan besar karena pertumbuhan penduduk yang pesat sehingga kebutuhan gula menjadi semakin besar. Impor adalah langkah yang kemudian diambil demi menjaga kestabilan pasokan sehingga cita cita tentang kemandirian menjadi makin jauh dari kenyataan.
No comments:
Post a Comment